Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan darah rutin (untuk mengetahui risiko anemia, gangguan pembekuan darah, atau infeksi).
- Periksa golongan darah dan rhesus.
- Analisis kromosom untuk mengetahui risiko kelainan kromosom pada janin.
- Pemeriksaan VDRL (Veneral Diseases Research Laboratory) untuk penyakit menular seksual.
- Pemeriksaan TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simplex Virus).
- Periksa tekanan darah sebelum hamil.
- Periksa gula darah sewaktu puasa dan tidak puasa.
- Jika berisiko HIV, segera periksa ke dokter.
- Periksa risiko Hepatitis B karena bisa mempersulit kehamilan.
Nutrisi
- Minum minimal 2 L air per hari.
- Konsumsi asam folat minimal 400 mikrogram per hari untuk menghindari risiko cacat janin.
- Konsultasi kebutuhan zat besi agar tidak anemia.
- Konsumsi vitamin B kompleks dan vitamin kehamilan.
- Konsumsi makanan sehat.
- Jangan konsumsi makanan mentah dan tidak bersih.
- Hentikan kebiasaan minum alkohol.
- Kurangi konsumsi kafein maksimal 1 gelas sehari.
Kesehatan
- Stop merokok.
- Hindari asap rokok dan zat polutan.
- Hindari obat-obatan terlarang.
- Cek kesehatan gigi dan mulut karena bisa pengaruhi kehamilan.
- Mulai rutin berolahraga.
Persiapan Kehamilan
- Catat tanggal hari pertama haid untuk menghitung due date.
- Cek masa subur dengan fertility test.
- Berhubungan saat masa subur atau beberapa hari sebelumnya.
- Konsultasi ke dokter jika punya gangguan kesehatan atau haid terlalu banyak.
- Tidur cukup, minimal 8 jam sehari.
- Minta pasangan hidup sehat dan cukup istirahat.
- Jauhi stres.
- Beli testpack dan perhatikan tanggal kedaluwarsanya.
- Gunakan urine pagi pertama saat tes kehamilan.
- Beritahu suami bila hasil positif.
- Mulai cari tahu dokter kandungan yang tepat.
Cek Tanda Kehamilan
- Sering buang air kecil.
- Pembesaran dan nyeri payudara.
- Mual.
- Mudah lelah.
- Peningkatan suhu tubuh.
- Vlek cokelat (tanda implantasi embrio ke rahim).